Jumat, 06 September 2013

Nikmatnya Jamur, Bergizi dan Menjadi Sumber Kalium

Jamur selain memberi rasa gurih dalam masakan, juga memiliki manfaat yang serba guna karena bernutrisi dan mengandung banyak gizi. Jamur adalah sayuran yang rendah kalori, dengan vitamin dan mineral yang tinggi, menjadi sumber kalium, selenium dan tembaga bagi tubuh, tergantung jenisnya. 

Sekalipun kandungan terbesar jamur adalah air, makanan ini mengandung tiga vitamin B-kompleks : riboflavin, niasin dan asam panttenat, yang akan membantu memisahkan energi dari lemak, protein dan karbohidrat yang terkandung dalam kanan. Jamur juga merupakan sumber vitamin D jika mereka telah terkena sinar ultraviolet tepat sebelum atau setelah dipanen. Untuk itu akan sangat baik jika jamur menjadi salah satu sayuran yang ada di dapur Anda. Cobalah mengolahnya dengan memanggang, menggoreng atau menumisnya. 
Ada lebih dari 2000 jenis jamur dengan berbagai macam bentuk, ukuran dan tekstur, tetapi jangan coba-coba makan jamur yang Anda temukan di alam liar jika anda tidak benar-benar tahu jenis jamurnya karena beberapa jenis mengandung racun. Berikut adalah beberapa jenis jamur yang bisa menjadi referensi Anda :
Agricus (jamur kancing putih)
Jamur kancing putih adalah jamur yang umum dan murah serta mudah ditemui di toko-toko sayuran. Mereka memiliki rasa yang ringan dapat digunakan dalam berbagai masakan. Jamur kancing ini sangat ideal untuk ditumis ataupun dipanggang. 
Chanterelles
Nama latinnya adalah cantharellus cibarus, atau disebut juga chanterelle emas karena warnanya yang kuning keemasan, bentuknya seperti terompet, namun bagian atasnya seperti kelopak bunga yang bergelombang. Chabterelle cocok dipasangkan dengan bawang putih dan terasa lezat saat ditumis ataupun dipanggang. 
Crimimi 
Jamur crimimi atau dikenal dengan Italia Brown ini mirip dengan jamur kancing hanya warnanya lebih gelap dan coklat serta memiliki rasa yang lebih kuat. Kelebihan jamur ini bisa dimakan mentah, atapun dipanggang dan ditumis dipadukan dengan bawang putih, thyme atau cuka. 
Enoki atau enokitak
Jamur enoki sering ditemukan dalam masakan Asia, terutama sup. Bentuknya yang bertangkai, putih dan teksturnya halus dan sedikit renyah. Selain sup, enoki juga cocok untuk sampuran salad atau sandwich. 
Morel
Jamur yang satu ini sangat unik karena bentuknya yang mirip sarang lebah serta hanya ditemukan di hutan. Warnanya bervariasi mulai dari kuning muda, hingga coklat tua. Morel segar bisa ditemukan di hutan pada musim semi dan panas di daerah dengan empat musim. Makanan Prancis sering menggunakan jamur ini untuk menambah citarasa makanannya. Walau secara umum aman, namun morel tidak boleh dimakan mentah karena mengadung racun yang akan hilang saat dimasak. Walau demikian ada beberapa orang juga alergi, terlebih saat dikonsumsi bersama arkohol. 

Sumber : foodandnutrition.org

BEC (Banyuwangi Ethno Carnival)IMG 30812
Banyuwangi memiliki kekayaan seni budaya tradisional yang sangat luar biasa. Hal itu ditunjukkan dengan masih banyaknya ritual dan upacara adat maupun event-event budaya yang dilaksanakan oleh masyarakat. Berangkat dari kekayaan khasanah seni budaya tersebut, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi membuat satu kemasan seni budaya tradisional dalam sebuah event yaitu BANYUWANGI ETHNO CARNIVAL (BEC)  suatu event budaya yang diharapkan mampu menjembatani modernisasi seni budaya lokal yang selama ini tumbuh kembang dalam kehidupan masyarakat Banyuwangi menjadi sebuah event dalam bentuk  parade berskala Internasional tanpa harus merubah nilai-nilai yang sudah berkembang dan tumbuh di dalam


masyarakat baik spirit maupun filosofinya.
BEC juga merupakan wadah pemacu kreatifitas generasi muda untuk menuangkan gagasan-gagasan unik dan menarik serta menvisualisasi gagasan yang berlatar etnik dan tradisi tersebut ke dalam bentuk dan kemasan artistik yang spektakuler sebagai apresiasi terhadap nilai budaya lokal sehingga dapat memiliki daya tarik tersendiri dalam meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap budaya lokal maupun sebagai sajian yang sangat menarik bagi  wisatawan yang berkunjung ke Banyuwangi. 

Rabu, 04 September 2013

BEC (Banyuwangi Ethno Carnival) 2013 "The Legend of Kebo-Keboan Blambangan"

Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) merupakan parade fashion yang berlatarbelakang nuansa etnik dengan menampilkan seni budaya tradisional Banyuwangi dalam kemasan modern. Selain sebagai wahana adu kretivitas generasi muda dalam menuangkan gagasan unik, Event ini juga merupakan bentuk transformasi budaya tradisional dalam bentuk baru yang lebih menarik untuk dinikmati.

Parade BEC ditampilkan sebagai karnaval dengan konsep yang lain daripada karnaval-karnaval yang sudah eksis sebelumnya. BEC menjelma sebagai simbol peleburan budaya asli Tanah Using dengan modernitas.

Tahun 2013 tema Banyuwangi Ethno Carnival (B

EC) adalah The Legend of Kebo–Keboan Blambangan, dengan 3 Sub Tema :
– Kebo Geni yang menggambarkan jiwa semangat dan pemberani,
– KeboBayuTirto yang menggambarkan ketentraman dan kedamaian, serta
– Kebo Bumi yang menggambarkan kesuburan.

Kebo-keboan merupakan suatu ritual permohonan kepada Tuhan agar panen subur dan dijauhi dari malapetaka. Dimana beberapa orang manusia didandani seperti kerbau yang merupakan simbolisasi ‘mitra’ petani di sawah untuk menghalau penyakit dan malapetaka.

Event ini akan di laksanakan pada Hari Sabtu tanggal 7 September 2013, Pukul 12.30 WIB – 16.00 WIB dengan rute dimulai dari Jl. Veteran (Taman Blambangan), Jl. Diponegoro, Jl. dr. Sutomo, Jl. A. Yani dan finish di Kantor Bupati Banyuwangi.

Banyuwangi Festival Kembali Digelar

Etalase untuk Menikmati Sejuta Pesona Banyuwangi

Banyuwangi Festival menampilkan berbagai atraksi budaya dan even yang berbasis potensi alam di kabupaten berjuluk The Sunrise of Java itu. Mulai dari karnaval etnik, sport-tourism, sampai jazz pantai. Memberikan ”Banyuwangi Experience” yang tak akan bisa ditemui di daerah lain.

BERAGAM even pariwisata akbar kembali digelar di Banyuwangi, Jawa Timur. Diberi tajuk Banyuwangi Festival (B-Fest), rangkaian even tersebut bakal dihelat selama September sampai Desember 2013. Ini merupakan perhelatan Banyuwangi Festival yang kedua setelah sukses digelar pada tahun lalu.

”Festival ini adalah etalase besar dari potensi wisata Banyuwangi yang sangat kaya, lengkap dengan kehidupan sosial-budaya masyarakatnya yang terbuka, egaliter, dan punya jiwa seni yang kuat,” ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Banyuwangi Festival akan menyajikan berbagai atraksi budaya dan even yang berbasis potensi alam di kabupaten berjuluk The Sunrise of Java itu. Dari sisi atraksi, konsep Banyuwangi Festival adalah mendorong kombinasi kultur lokal dan global, sehingga menghasilkan daya kreasi seni-budaya yang unik dan memikat, seperti Banyuwangi Ethno Carnival dan Banyuwangi Beach Jazz Festival. Adapun dari sisi even yang berbasis potensi alam, ajang ini menyajikan konsep wisata minat khusus (special interest tourism), seperti sport-tourism lewat ajang Banyuwangi Tour de Ijen.

Rangkaian Banyuwangi Festival dibuka dengan pelaksanaan Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) yang digelar 7 September. BEC yang telah digelar kali ketiga ini, pada tahun ini ini akan mengusung tema ”The Legend of Kebo-keboan Blambangan”. Kebo-keboan adalah sebuah ritus masyarakat lokal Banyuwangi yang berisi permohonan kepada Tuhan agar sawah mereka subur dan panen berlangsung sukses. Dalam ritus itu, sejumlah orang didandani seperti kerbau yang merupakan simbolisasi mitra petani di sawah untuk menghalau malapetaka selama musim tanam hingga panen.

”Kebo-keboan sejak lama telah menjadi bagian dari hidup dan kehidupan masyarakat lokal Banyuwangi, terinternalisasi menjadi bagian dari tradisi dan kearifan lokal dalam menjaga kualitas lingkungan. Tema Kebo-keboan sengaja diusung untuk menunjukkan bahwa tradisi bisa bersanding secara harmonis dengan kehidupan modern,” tutur Anas.

Setelah BEC, acara selanjutnya adalah Banyuwangi Batik Festival yang digelar 28 September. Ajang ini akan menjadi pesta bagi para perajin batik lokal bermotif khas Banyuwangi yang sangat terkenal, seperti motif Gajah Oling. ”Batik adalah local genius yang mampu bercerita tentang banyak hal, mulai dari fashion, tradisi, hingga gaya hidup. Kami menyiapkan ajang bagi para perajin batik untuk memamerkan karyanya sekaligus memperkuat dan memperluas pemasaran produknya,” ujar bupati yang pernah menimba ilmu kepemerintahan di Harvard Kennedy School of Government, Harvard University, Amerika Serikat, tersebut.

Acara lain yang sangat menarik adalah Paju Gandrung Sewu, sebuah pertunjukan kolosal yang menampilkan sewu (seribu) penari gandrung dan seribu paju (penonton pria yang diajak ikut menari bersama). Even ini bakal dihelat 23 November 2013 di Pantai Boom. Tari Gandrung sendiri adalah tari dari Banyuwangi yang sudah mendunia. "Paju Gandrung Sewu akan menjadi pertunjukan yang spektakuler dan fenomenal. Bisa dibayangkan betapa memikatnya jika pesisir pantai dipenuhi seribu penari Gandrung dan seribu penari pendamping,” kata Anas.

Ajang sport-tourism International Banyuwangi Tour de Ijen (BTDI) bakal digelar 2-5 November 2013 dengan menempuh empat rute menantang sepanjang 600 kilometer. Para peserta dan wisatawan di ajang internasional ini bakal disuguhi alam dataran tinggi Banyuwangi yang elok, mulai dari perkebunan kopi, karet, hingga lereng Kawah Ijen yang terkenal dengan api birunya (blue fire)—yang hanya ada dua di dunia, selain di Alaska.

Walaupun baru digelar pertama kali, ajang BTDI tahun 2012 lalu diikuti oleh 23 tim balap sepeda. Terdiri dari 5 tim luar negeri, 2 timnas luar negeri, 4 club continental, dan 12 tim dalam negeri. Di antaranya Polygon Sweet Nice (PSN) Irlandia, Tim Nasional Hongkong, OCBC Singapura, Terengganu Pro Conti Malaysia.

"Tahun ini kami menargetkan 25 tim akan berlaga di Tour De Ijen. Targetnya 3 tim pro conti, 10 conti, 6 club luar negeri, 2 timnas luar negeri, dan 5 club terbaik dalam negeri akan meramaikan ajang balap sepeda yang terkenal dengan tantangan tanjakannya ini," kata Anas.

Para wisatawan juga bisa menikmati perpaduan unik antara pesisir pantai dan musik jazz dalam gelaran Banyuwangi Beach Jazz Festival pada 16 November 2013. Dengan view Selat Bali di malam hari yang menawan, wisatawan bisa menikmati rythim jazz dari para musisi papan atas. Talent yang akan dihadirkan untuk menciptakan nuansa romantis jazz ini adalah Syaharani dan Trio Lestari (Glenn Fredly, Sandhy Sondoro, dan Tompi).

”Banyuwangi adalah daerah dengan garis pantai terpanjang di Jatim. Keindahan pantainya sudah terkenal, sebut saja ada G-Land, Pulau Merah, atau Sukamade. Even ini akan menghasilkan konfigurasi unik antara jazz dan pantai yang akan menjadi pengalaman tak terlupakan bagi wisatawan,” jelas Anas.

Even lainnya yang sangat memikat adalah Festival Kuwung yang dihelat 14 Desember 2013. Festival ini akan menampilkan beragam budaya asli Banyuwangi dalam kemasan tari, teatrikal, maupun parade kostum.

”Masih banyak lagi event lain dalam rangkaian Banyuwangi Festival. Kami akan total menggarap ajang ini, memberikan ’Banyuwangi Experience’ bagi para wisatawan, sebuah pengalaman unik dan memikat yang tak akan ditemui di daerah lain,” ujar Anas.

Anas mengatakan, untuk memudahkan wisatawan dalam berkunjung, pihaknya telah meningkatkan aksesibilitas berupa perbaikan infrastruktur transportasi, mulai dari udara, darat, hingga laut. Banyuwangi telah bisa diakses melalui jalur udara dengan penerbangan rutin setiap hari dari Jakarta melalui Surabaya.

Menurut Anas, Banyuwangi Festival secara keseluruhan mempunyai target ekonomi, lingkungan, sosial-budaya, dan kualitas pengelolaan destinasi. ”Banyuwangi akan terus menggali dan mengembangkan potensi wisata yang ada agar sektor ini bisa semakin memberi kontribusi signifikan bagi pembangunan ekonomi daerah, terutama dalam upaya menciptakan lapangan kerja baru, mengentaskan kemiskinan, dan mempersempit kesenjangan pembangunan spasial,” jelas Anas.

”Tentu saja pengembangan pariwisata yang kami lakukan berbasis pada pelestarian warisan budaya dan lingkungan,” imbuh Anas.


Contact Person
Juang Pribadi
Kabag Humas dan Protokol
Pemkab Banyuwangi
081358766377